Makalah
Bercak Mongol
Dosen
pembimbing : Linda Andri Mustofa SST,M.Keb dan Tim
Oleh :
Izzatin Ni’mah (2013.04.023)
D-IV Bidan
Pendidik
STIKes Karya
Husada Kediri
2014
KATA
PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami ucapkan
kehadirat Alloh SWT, yang telah memberi rahmat dan karunia-Nya kepada kami
sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“
BERCAK MONGOL“.
Kemudian sholawat beriring salam marilah
sama-sama kita sanjungkan kepangkuan alam Nabi Muhammad SAW dan segenap
keluarga beserta para sahabat sekalian.
Kami harapkan makalah yang kami susun
ini dapat bermanfaat bagi kami sendiri dan bagi mahasiswa/mahasiswi lainnya
yang membaca makalah ini, sehingga dapat menambah wawasan kita semua.
Terima kasih kami ucapkan kepada dosen
pembimbing kami dan kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
terselesainya makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh
dari kesempurnaan, karena itu kami sangat mengharapkan kritikan dan saran dari
pembaca demi kesempurnaannya.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
perkembangan pendidikan dimasa yang akan datang.
Kediri, 14
desember 2014
DAFTAR
ISI
Halaman Judul........................................................................................................... i
Kata Pengantar........................................................................................................... ii
Daftar Isi.................................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan..................................................................................................... 1
Latar Belakang..................................................................................................... 1
Rumusan Masalah................................................................................................ 2
Tujuan.................................................................................................................. 2
Bab II Pembahasan.................................................................................................... 3
2.1 Definisi................................................................................................................. 3
2.2 Etiologi................................................................................................................. 4
2.3 Patofisiologi......................................................................................................... 5
2.4 Tanda Gejala........................................................................................................ 6
2.5 Penatalaksanaan................................................................................................... 8
Bab III Penutup......................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 9
3.2 Saran.................................................................................................................... 9
Daftar Isi.................................................................................................................... 10
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Ditinjau dari pertumbuhan dan perkembangan bayi,
periode neonatal merupakan periode yang paling kritis. Maka dari itu
diperlukan pemantauan pada bayi baru lahir. Tujuan pemantauan bayi baru lahir
adalah untuk mengetahui aktivitas bayi normal atau tidak dan identifikasi
masalah kesehatan bayi baru lahir yang memerlukan perhatian keluarga dan
penolong persalinan serta tindak lanjut petugas kesehatan.
Dengan pemantauan neonatal dan bayi, kita dapat segera
mengetahui masalah-masalah yang terjadi pada bayi sedini mungkin. Contoh
masalah pada bayi yang sering kita temui yaitu bercak Mongol, Hemangioma,
muntah dan gumoh. Jika salah satu dari masalah tersebut tidak segera diatasi
maka bisa menyebabkan masalah atau komplikasi lainnya. Namun, tak semua masalah
tersebut harus mendapat penanganan khusus karena bisa membuat dampak negative
pada pertumbuhan dan perkembangan bayi. Ada masalah yang seharusnya dibiarkan
saja karena masalah tersebut bisa menghilang dengan sendirinya.
Oleh karena ibu dalam makalah ini akan membahas Bercak
Mongol serta penanganan yang sesuai agar tidak menimbulkan dampak lainnya.
Diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan tentang masalah pada bayi.
Tanda lahir atau naevus adalah tanda berwarna yang
ditemukan pada kulit bayi yang baru lahir. Tanda ini bisa terjadi dalam
berbagai warna seperti biru, biru-abu-abu, cokelat, cokelat, hitam, pink,
putih, merah dan ungu. Defenisi medis menyebutkan bahwa tanda lahir merupakan
kelainan kulit pada anak baru lahir (neonatus) dimana satu atau lebih komponen
normal kulit dijumpai dalam jumlah berlebih per unit area ; dapat berupa
pembuluh darah, pembuluh limfa, sel pigmen, folikel rambut, kelenjar keringat,
epidermis, kolagen, elastin atau komponen kulit lainnya.
Disamping itu, istilah nevus yang sering disamakan
dengan tahi lalat juga sering digolongkan sebagai tanda lahir. Kata yang
berasal dari kata Latin ‘naevus’ memang berarti tanda dari ibu. Kasusnya sangat
sering dijumpai dan sangat umum, bahkan sebuah survei menyebutkan angka
insidensnya mencapai 99% pada neonatus. Mereka membagi tanda lahir ini atas
pembagian yang berbeda-beda, namun berdasarkan jenisnya ada banyak yang sering
dijumpai, antara lain yang disebut Mongolian spots yang sering dijumpai pada
bayi Asia dan kulit hitam, salmon patch, port-wine stain, strawberry marks,
nevus sebaseus, bercak café au lait dll.
Penyebab tanda lahir belum terbukti oleh ilmu
pengetahuan. Banyak ahli berpendapat bahwa tanda lahir diwarisi dari orang tua
atau anggota keluarga lainnya. Alasan lain yang diberikan adalah karena
pertumbuhan pembuluh darah yang berlebihan. Tetapi ada juga tentang cerita
rakyat dan mitos yang terkait dengan tanda lahir tetapi tidak satupun dari
mereka telah terbukti untuk menjelaskan penyebab tanda lahir. Beberapa mitos
yang tanda lahir disebabkan ketika wanita hamil melihat sesuatu yang aneh atau
dia mengalami banyak ketakutan. Terjadinya tanda lahir lebih banyak terjadi
pada wanita dibandingkan pada laki-laki.
Secara lebih besar, penggolongan lain menggolongkannya
dalam tanda lahir sel pigmen dimana pigmen lebih berperan, tanda lahir
epidermal, tanda lahir jaringan ikat, saluran limfa serta tanda lahir vaskuler.
Prognosisnya sendiri juga bermacam-macam, ada yang menetap secara permanen, ada
yang bisa menghilang spontan atau malah ada yang berhubungan dengan kelainan
organ atau sistem tubuh. Karena itu tak semua tanda lahir pada hakikatnya harus
dibiarkan saja, melainkan harus mendapat penatalaksanaan yang benar berdasarkan
jenisnya serta berdasarkan pertimbangan estetis, fungsional serta psikologis.
1.2 Rumusan
Masalah
1)
Bagaimana
bercak mongol dapat terjadi ?
2)
Bagaimana
penatalaksaan bercak mongol?
1.3 Tujuan
1)
Untuk
mengetahui pengertian dari Bercak Mongol
2)
Untuk
mengetahui apa saja penyebab Bercak Mongol
3)
Untuk
mengetahui tanda dan gejala dari Bercak Mongol
4)
Untuk mengetahui bagaimana patofisiologi dari Bercak
Mongol
5)
Untuk mengetahui bagaimana penatalaksanaan Bercak
Mongol
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Ada beberapa pengertian dari
bercak Mongol, diantaranya yaitu :
a.
Bercak Mongol adalah bercak berwarna biru yang
biasanya terlihat di bagian atau daerah sacral, walaupun kadang terlihat di
bagian tubuh yang lain. Bercak mongol biasanya terjadi pada anak-anak yang
dilahirkan oleh orang tua Asia dan Afrika, kadang-kadang terjadi pada anak-anak
dengan orangtua mediterania.
(Vivian,dewi.2010:112)
b.
Bercak mongol adalah bercak berwarna biru yang
terlihat di daerah lumbo sacral pada bayi yang memiliki pigmentasi kulit (kulit
berwarna), warnanya seperti memar. Bercak mongol adalah lesi-lesi muskular
berwarna abu-abu atau biru dengan batas tepi bervariasi, paling sering pada
daerah prasakral, tapi dapat juga ditemukan di daerah posterior paha, tungkai,
punggung, dan bahu.
(Simkin, Peny dkk, 2013 : 265)
c.
Bintik Mongolia, daerah pigmentasi biru-kehitaman,
dapat terlihat pada semua permukaan tubuh, termasuk pada ekstremitas. Bercak
ini lebih sering terlihat di punggung dan bokong. Daerah pigmentasi ini
terlihat pada bayi-bayi yang berasal dari Mediterania, Amerika Latin, Asia,
Afrika, atau beberapa wilayah lain di dunia. Bercak-bercak ini lebih sering
terlihat pada individu berkulit lebih gelap tanpa memperhatikan kebangsaannya.
Bercak ini secara bertahap akan lenyap dengan sendirinya dalam hitungan bulan
atau tahun
( Persis Mary Hilton,2001: 283)
d.
Bercak mongol adalah bercak datar normal berwarna
hijau kebiruan atau abu kebiruan yang ditemukan pada 90% bayi Amerika, Asia,
Hispanik dan Afrika Amerika dan 10%nya terjadi pada bayi Kaukasia, khususnya
keturunan Mediterania. Paling sering pada daerah punggung, bokong, tapi dapat
pula ditemukan pada bagian tubuh lain. Memiliki bermacam ukuran dan bentuk,
tidak memiliki hubungan dengan penyakit tertentu. Kebanyakan akan memudar pada
usia 2 atau 3 tahun, walaupun bekasnya akan bertahan sampai dewasa.
(Simkin, Peny dkk, 2013
: 186)
Bercak mongol merupakan sekumpulan
padat melanosit, sel kulit yang mengandung melanin, pigmen normal kulit. Saat
melanosit muncul ke permukaan kulit, akan terlihat coklat tua. Semakin jauh
dari permukaan kulit, melanosit akan terlihat semakin biru. Selain itu, bercak
mongol tidak berhubungan dengan memar atau kondisi medis lainnya. Bercak mongol
tidak menjurus pada kanker ataupun masalah lain.
(Brown,Robin
Dkk.2005:659)
Kelainan ini berupa bercak dengan kebiruan, kehitaman,
atau kecoklatan yang lebar, Difus, terhadap di daerah bokong atau lumbosakral
yang dapat menghilang setelah beberapa bulan atau sekitar satu tahun.
Menurut
Saitoh (1989) bayi premature dan menyimpulkan bahwa menimbulnya Bercak Mongol
rata-rata pada umur-umur kehamilan 38 minggu. Mula-mula terbatas di fosa
koksigea lalu menjalar ke regro lumbo sacral. Lesi ini biasanya berisi sel
melanosit yang terletak di lapisan dermis sebelah dalam atau di sekitar Folikel
rambut. Kadang-kadang terbesar simetris, dapat juga unilateral. Tempat
predileksi yang lain adalah di daerah orbita dan daerah zigo matikus (nevus
ota), yaitu yang mengenai daerah seclera atau fundus mata, atau di daerah
delto-trapezius (nevus ito).
2.2 Etiologi
Bercak mongol adalah bawaan sejak lahir, warna khas
dari bercak mongol ditimbulkan oleh adanya melanosit yang mengandung melanin
pada dermis yang terhambat selama proses migrasi dari krista neuralis ke
epidermis. Lebih dari 80% bayi berkulit hitam, orang timur dan India timur
memiliki lesi ini. Sementara angka kejadian pada bayi yang kulit putih kurang
dari 10%. Lesi-lesi yang tersebar luas, terutama pada tempat-tempat yang tidak
biasa cenderung tidak menghilang.
(Brown,Robin Dkk.2005:679)
Hampir 90% bayi dengan kulit berwarna atau kulit Asia
(timur) lahir dengan bercak ini, namun pada bayi kaum Asia hanya 5%. Lesi ini
biasanya berisi sel melanosit yang terletak di lapisan dermis sebelah dalam
atau di sekitar folikel rambut yang terkadang tersebar simetris, tetapi dapat
juga unilateral. Bercak ini hanya merupakan lesi jinak dan tidak berhubungan
dengan kelainan-kelainan sistemik.
Bercak ini akan hilang dengan sendirinya pada tahun
pertama dan kedua kehidupannya. Bidan harus dapat memberikan konseling pada
orang tua bahwa bercak mongol tersebut wajar dan akan hilang sendiri tanpa
pengobatan, sehingga orang tua tidak perlu khawatir terhadap keadaan bayinya.
(Vivian,dewi.2010:177)
Bercak
Mongolian sering ditemukan pada daerah punggung dan pantat/pangkal paha bagian
atas bayi-bayi kulit hitam (80-90%), bayi asia /oriental (75%) dan bayi kulit
putih (10%). Meskipun namanya bercak Mongolian, namun tidak ada korealsi secara
antropologis. Bercak ini sebagian besar cenderung menghilang dan tertutup oleh
pigmentasi normal dalam usia 1 tahun pertama, sebagian dalam usia 3-5 tahun.
(Vivian,dewi.2010:179)
Pigmen melanin yang terdapat pada bercak ini terletak didalam melanosit yang
berbentuk fusifrm,dopa positif dan dijumpai pada dermis bagian tengah
middermi). Bercak mongol ini kebannyakan timbul beragam pada daerah
presakral, tetapi dapat ditemukan pada paha bagian posterior, tungkai,
punggung, dan bahu.
Jadi penyebab tersering terjadinya bercak mongol
adalah:
1)
Kemunculan tanda lahir disebabkan oleh adanya hal-hal
tertentu yang terjadi dalam proses jalan lahir, misalnya trauma lahir atau
terjadi pembuluh darah yang melebar.
2)
Adanya melanosit yang mengandung melanin pada dermis
yang terhambat selama proses migrasi dari krista neuralis ke epidermis
3)
Keturunan genetik
4)
Banyak terjadi pada ibu yang memiliki kulit gelap
(memiliki pigmentasi kulit)
(Brown,Robin
Dkk.2005:676)
2.3
Patofisiologi
Bercak mongol rata-rata muncul pada
umur kehamilan 38 minggu. Bercak Mongolian sering ditemukan pada daerah
punggung dan pantat/pangkal paha bagian atas bayi-bayi kulit hitam
(80-90%),bayi asia /oriental (75%) dan bayi kulit putih (10%).meskipun namanya
bercak Mongolian ,namun tidak ada korealsi secara antropologis.bercak ini
sebagian besar cenderung menghilang dan tertutup oleh pigmentasi normal dalam
usia 1 tahun pertama,sebagian dalam usia 3-5 tahun. Pigmen melanin yang
terdapat pada bercak ini terletak didalam melanosit yang berbentuk fusifrm,dopa
positif dan dijumpai pada dermis bagian tengah middermi). Bercak mongol ini
kebannyakan timbul beragam pada daerah presakral,tetapi dapat ditemukan pada
paha bagian posterior,tungkai,punggung,dan bahu.
(Jhonson,Ruth dkk. 2005 : 286)
2.4 Gejala Klinis
Tanda lahir ini biasanya berwarna cokelat tua, abu-abu
batu, atau biru kehitaman. Terkadang bintik mongol ini terlihat seperti memar.
Biasanya timbul pada bagian punggung bawah dan bokong tetapi sering juga
ditemukan pada kaki, punggung, pinggang, dan pundak. Bercak mongol juga
memiliki ukuran yang bervariasi, dari sebesar peniti sampai berdiameter enam
inchi.
Tanda dan gejala:
1)
bercak kebiru-biruan, kehitaman atau kecoklatan yang
lebar
2)
biasanya timbul didaerah bokong, tempat timbul lainnya
yaitu pada daerah pipi dan mata.
3)
bercak ini timbul pada kehamilan 38
minggu.
4)
bercak ini akan menghilang setelah beberapa
bulan atau sekitar satu tahun.
(Vivian,dewi.2010:186)
Seorang anak bisa memiliki satu atau beberapa bercak
mongol. Biasanya bercak mongol ini
terlihat sebagai :
a.
Luka seperti pewarnaan
b.
Daerah pigmentasi dengan tekstur kulit yang normal
c.
Area datar dengan bentuk yang tidak teratur
d. Area
tersering di daerah belakang (lumbal sacral) karena banyak nya sel melanosit
yang tertangkap pada bagian belakang yang menyebabkan bercak pada bayi yang
sering dikenal dengan bercak mongol.
e.
Bercak yang biasanya akan hilang dalam hitungan bulan
atau satu tahun
f.
Tidak ada komplikasi yang ditimbulkan
(Vivian,dewi.2010:198)
Perbedaan umum antara Bercak mongol dan tanda kulit yang lain
Bercak Mongol
|
Tanda Kulit yang lain
|
1. Dilihat
dari warnanya
Bercak mongol memiliki warna
kebiru-biruan
2. Dilihat
dari daerah pigmentasi
Daerah pigmentasi memiliki tekstur
kulit yang normal.
3. Dilihat
dari areanya
Dari areanya tersering di daerah
belakang (lumbal sacral) karena banyak nya sel melanosit yang tertangkap pada
bagian belakang yang menyebabkan bercak pada bayi yang sering dikenal dengan
bercak mongol.
4. Dilihat
dari nyeri
Tidak menyebabkan nyeri
5.
Biasanya akan menghilang dalam hitungan bulan atau tahun.
6. Tidak
ada komplikasi yang
ditimbulkan.
7.
Dihasilkan dari sel melanosit
|
1. Dilihat
dari warnanya
Tanda kulit lain (Nevus
pigmentosus) adalah berwarna coklat kehitaman
2. Dilihat
dari daerah pigmentasi
Daerah pigmentasi memiliki tekstur
yang mengalami perubahan permukaan. Tidak normal karena dapat mengalami
penebalan namun tidak terlalu berarti (Nevus pigmentosus)
3. Dilihat
dari areanya
Dari areanya sering pada telapak
tangan, telapak kaki dan genitalia (junction nevi)
Terdapat pada wajah (compound
nevi)
Terdapat di leher dan kepala
(Intradermal demi)
4. Dilihat
dari nyeri
Bisa menyebabkan nyeri dan
tanda-tanda inflamasi (nevus pigmentosus yang bisa menjadi berbahaya )
5.
Biasanya menetap (nevus ota dan nevus ito)
6. Dapat menyebabkan
degenerasi maligna, nevus pigmentosus pada usia 35 tahun.
Tranformasi maligna ditandai
dengan adanya:
-
Pembesaran
-
Perubahan warna
-
Terjadinya penebalan yang berlebihan
-
Adanya nyeri
-
Adanya tanda-tanda inflamasi
7.
Dihasilkan dari sel nevus
|
(Simkin,
Peny dkk, 2013 : 169)
2.5
Penatalaksanaan
Bercak mongol biasanya menghilang dalam beberapa tahun
pertama, atau pada 1-4 tahun pertama sehingga tidak memerlukan perlindungan
khusus. Namun, bercak mongol multiple yang tersebar luas, terutama pada
tempat-tempat biasa, cenderung tidak akan hilang, tapi dapat menetap sampai
dewasa.
(Wong,donna L dkk,2009:467)
Sumber lain menyatakan bahwa bercak mongol ini mulai
pudar pada usia dua tahun pertama dan menghilang antara usia 7-13 tahun.
Kadang-kadang juga menghilang setelah dewasa. Sebagian kecil, sekitar 5% anak
yang lahir dengan bercak mongol masih memiliki bercak mongol hingga mereka
dewasa. Bercak mongol ini biasanya tidak berbahaya dan tidak memerlukan
perawatan khusus.
Nervus Ota (Daerah zigomaticus) dan Nervus Ito (daerah
sclera atau fundus mata atau daerah delto trapezius) biasanya menetap, tidak
perlu diberikan pengobatan. Namun, bila penderita telah dewasa, pengobatan
dapat dilakukan dengan alasan estetik. Akhir-akhir ini dianjurkan pengobatan
dengan menggunakan sinar laser.
Penatalaksanaan yang dapat dilakukan oleh bidan dalam
hal ini adalah dengan memberikan konseling pada orang tua bayi. Bidan
menjelaskan mengenai apa yang dimaksud dengan bintik mongol, menjelaskan bahwa
bintik mongol ini akan menghilang dalam hitungan bulan atau tahun dan tidak
berbahaya serta tidak memerlukan penanganan khusus sehingga orang tua bayi
tidak merasa cemas.
Asuhan yang diberikan oleh
bidan diantarnya :
a.
Melakukan deteksi dini pada pemeriksaan fisik BBL
b.
menjelaskan kepada orang tua bayi mengenai bercak
mongol.
c.
Bidan menjelaskan bahwa bercak mongol biasanya akan
menghilang setelah beberapa pekan atau pada 1-4 tahun
pertama sehingga tidak memerlukan penanganan khusus dan tidak akan
berbahaya serta tidak memerlukan pengobatan hanya cukup dilakukan tindakan
konservatif.
d.
Bidan memberikan informasi kepada keluarga untuk
mengurangi kekhawatiran/kecemasan dan berikan dukungan moral
e.
Namun, bila penderita telah dewasa, pengobatan dapat
dilakukan dengan alasan estetik. Akhir-akhir ini dianjurkan pengobatan dengan
menggunakan sinar laser.
(Yeyeh Ai.2010:144)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bercak mongol
adalah bercak berwarna biru yang terlihat di daerah lumbo sacral
pada bayi yang memiliki pigmentasi kulit warna
seperti memar. Bercak mongol merupakan bawaan sejak lahir, warna khas dari bercak
mongol ditimbulkan oleh adanya melanosit yang mengandung melanin pada dermis
yang terhambat selama proses migrasi dari krista neuralis ke epidermis.
Kemunculan tanda lahir disebabkan juga oleh adanya hal-hal tertentu yang
terjadi dalam proses jalan lahir,misalnya trauma lahir atau terjadi pembuluh
darah yang melebar.Tanda lahir ini biasanya berwarna coklat tua, abu-abu batu,
atau biru kehitaman. Terkadang bintik mongol ini terlihat seperti memar.Bercak
mongol biasanya menghilang dalam beberapa tahun pertama, atau pada 1-4 tahun
pertama sehingga tidak memerlukan perlindungan khusus. Namun, bercak mongol
multiple yang tersebar luas, terutama pada tempat-tempat biasa, cenderung tidak
akan hilang, tapi dapat menetap sampai dewasa.
3.2 Saran
1)
Dalam mempelajari hal yang lazim yang terjadi pada
neonatus, seorang calon bidan diharapkan mengetahui bercak mongol yang
biasanya terjadi pada di sekitar lingkungan bidan.
2)
Kepada pembaca, jika menggunakan makalah ini sebagai
acuan dalam pembuatan makalah atau karya tulis yang berkaitan dengan judul
makalah ini, diharapkan kekurangan yang ada pada makalah ini dapat diperbaharui
dengan lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi Vivian
Nanny Lia, S.ST. 2010. Asuhan Neonatus
bayi dan Balita. Jakarta: Salemba Medika
Yeyeh Ai, S.Si.T.
2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak
Balita. Jakarta : CV. Trans Info Medika
Jhonson,
Ruth dkk.2005. Buku Ajar Praktik Kebidanan. . Jakarta: EGC
Brown,
Robin Graham dkk.2005. Dermatologi Edisi 8.. Jakarta: Erlangga
Carpenitto,
linda juall.2009 .diagnosis keperawatan : aplikasi pada praktik keperawatan klinis ed 9.
Jakarta : egc
Simkin,
Peny dkk. 2013. Panduan lengkap Kehamilan, Melahirkan
dan Bayi. Jakarta: EGC
Wong, donna L dkk.2009. Buku ajar keperawatan
pediatric vol 1. Jakarta : EGC
Jhonson, Joyce Young
dkk.2005.
Prosedur Perawatan di Rumah.. Jakarta:
EGC
Oman, Kathleen S dkk. 2008.Panduan Belajar
Keperawatan Emergensi. Jakarta: EGC
Hull, David dkk.2008, Dasar-dasar Pediatri Edisi 3. Jakarta: EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar